Monday, January 5, 2009

The Endless Intersection = Filosofi Njlimet!!

“ Kenapa harus pake intersection sih Ty nama blog lu, kenapa gak sekalian T-junction ato traffic jam aja biar sekalian noraknya?!”

Dwaarr!!! Itu komentar pertama Moza si Batak gila waktu aku tanya pendapatnya tentang nama blog baruku. Nyolot memang, kadang kebiasaan busuk ini pula yang bikin aku ngrasa ampun-ampunan punya sahabat macem dia. Ngomong sama ni cewek juga wajib hukumnya punya cadangan x-tra kesabaran, kalo kamu tipikal orang temperamental mending jauh2 dew dari ni cewek ato resiko penyakit darah tinggi kamu bakalan kumat. Ya siapa juga yang gak kumat darah tingginya kalo nama blog yang aku pikirin dengan susah payah dikomentarin tajam macem itu??!! Tapi apa boleh buat, we can’t resist that everybody has a different view about something, bahkan kebebasan untuk mengeluarkan pikiran dengan lisan atau tulisan itu sendiri dijamin kemerdekaannya oleh negara dalam Pasal 28 UUD 1945.

Menurut kamus terjemahan Inggris-Indonesia intersection artinya kb. 1 persimpangan (of road or street). 2 titik potong/pertemuan (of two lines). Kalo cuman liat kamus doank bisa dimaklumi komentar si Moza. Mungkin spontanitas dia mikir kalo aku orang yang concern sama masalah per-lalu lintas-an jadi komentarnya dihubung2in sama T-junction dan tarffic-jam segala (dasar volume otak minim!! Hehe). Yang jadi masalah sebenarnya bukan perkara nyolot atau ngaconya komentar si Moza, tapi bisa gak sih kita mikir out of the box mikir jauh lebih luas?! Jangan selalu mengartikan sebuah kata secara harfiah melulu tapi lebih kepada menghayati artinya dulu barulah kita komentar because I personally believe kalo intelegensia dan kematangan pemikiran seseorang juga dapat dinilai dari cara dia menanggapi ato mengkomentari sesuatu (hoekss..padahal aku juga sering komen ngawur tentang sesuatu hal, entah dedemit mana kali ini yang bikin aku bisa nulis kalimat sok pinter macem itu xp).

Oke back to the point kenapa aku milih intersection sebagai sebuah nama blog. Lebih karena alasan filosofis sebenarnya (sowie ya gara2 terinspirasi mata kuliah filsafat logika yang silabinya kebanyakan berbicara mengenai falsafah hidup yang digambarkan melalui kalimat-kalimat njlimet yang asli bikin mumet, postingan kali ini isinya jadi sok2 Aristoteles gitu..hehe). Mari mulai berfilsafat! Tiap manusia pasti selalu dihadapkan pada intersection dalam hidupnya, fase bimbang dalam menentukan sebuah pilihan itu pasti ada. Entah sebuah pilihan berat atau pilihan ringan seperti milih baju buat first date contohnya. Bimbang menghadapi sebuah persimpangan hidup karena masalah yang lebih kompleks juga ada, banyak malahan, bahkan banyak orang ahirnya lost on their own way karena sebenernya they don’t know exactly where they have to go...

Lalu gimana caranya biar kita gak salah milih belokan ketika ketemu persimpangan? yaaa...tanya aja pada rumput yang bergoyang!! Hehe. Penekanannya bukan pada bener ato salah jalan yang kita pilih tapi pada kemampuan kita bertanggungjawab pada segala konsekwensi yang timbul dengan pilihan kita tadi. Kalaupun salah pilih itu semua manusiawi kok. Nobody is perfect, rite??

Pertanyaan berikutnya adalah kenapa kata endless ikutan nimbrung jadi nama blog juga?? Jawabannya sih simple aja, karena selama manusia hidup intersection gak bakal ada abisnya, setelah persimpangan pertama terlewati pasti bakal ada persimpangan-persimpangan lain yang udah nunggu...

Fyuhhh...ternyata capek juga berfilsafat ngalor-ngidul gak jelas macem ini. Ketimbang diterusin malah bikin pusing dan muntah lebih baik kita akhiri aja bahasan “apalah arti sebuah nama” ini hehe...

PS: Makasih ya Za buat bacotan yang ahirnya mengilhamiku nulis tulisan gak mutu macem ini ahaha...!!

0 comments:

 
The Endless Intersection © 2008 Template by Exotic Mommie Illustration by Dapina